Minggu, 19 Mei 2013

"TEGUH DI HADAPAN PENGUASA"

"TEGUH DI HADAPAN PENGUASA"
( Yohanes 9:13-23 )

Pada jaman YESUS, masalah politik dan agama tidak bisa dipisahkan.. Ketika muncul kelompok-kelompok yang kemudian berkembang menjadi partai-partai, pergerakan mereka bukan hanya masalah politik, tetapi juga masalah agama.

Partai Farisi adalah salah satu diantaranya, namun Alkitab tidak menyebut kelompok ini dengan sebutan partai Farisi, tetapi orang-orang Farisi.

Mereka adalah orang-orang yang mempunyai hak untuk mengontrol kehidupan di masyarakat. Tidak mengherankan kalau kemudian orang-orang Yahudi seringkali membawa masalah mereka kepada orang-orang Farisi.

Begitu tingginya posisi mereka, maka keputusan mereka, terutama di dalam masalah keagamaan di masyarakat adalah final.
Oleh sebab itu, ketika seseorang diperhadapkan kepada orang-orang Farisi, orang tersebut seperti masuk di dalam sebuah pengadilan besar.

Orang buta sejak lahir yang sudah disembuhkan oleh YESUS juga mengalaminya.
Bisa muncul berbagai macam perasaan ketika seseorang dibawa kehadapan orang-orang Farisi.

Mungkin seseorang akan takut kalau-kalau dihakimi dengan tidak adil dan langsung dijatuhi hukuman.
Mungkin juga gelisah dan khawatir kalau-kalau dia akan dipermalukan di hadapan banyak orang.

Mungkin kesal mengapa harus dihadapkan kepada orang-orang Farisi...
Namun perasaan-perasa­an negatif itu tidak terlihat sama sekali dari si buta yang sudah sembuh itu.

Dia tetap teguh berada di hadapan para penguasa agama. Dengan terang-terangan­ dia menjelaskan tentang proses kesembuhan yang dia terima, bahkan dia juga sempat memberi kesaksian tentang YESUS ketika hal tersebut ditanyakan kepadanya.

Kesaksiannya semakin meningkat.. Kalau sebelumnya dia hanya menyebut nama YESUS, kali ini dia menyebut 'jabatan' YESUS adalah nabi.
Kesaksian ini adalah untuk melawan pendapat orang-orang Farisi yang mengatakan bahwa YESUS tidak datang dari Allah.

Terlihat tidak ada sedikitpun kecanggungan yang ditunjukkannya.­..
Sikap teguh yang ditunjukkan si buta bertolak belakang dengan sikap orang tuanya.
Ketika dikonfirmasi, orang tuanya justru merasa takut. Perkataan mereka menunjukkan bahwa mereka menolak untuk bertanggung jawab atas kesembuhan anaknya oleh YESUS.

Mereka menghindar untuk dikait-kaitkan dengan YESUS. Alasan mereka untuk bersikap munafik seperti itu karena mereka takut dikucilkan oleh orang-orang Yahudi, sebaliknya si buta tidak takut... terbukti kemudian.

Situasi sekarang tidak lebih baik dari jaman dimana si buta sejak lahir itu hidup..
Bisa saja kita dibawa kehadapan para pemuka agama dan penguasa, atau bisa juga kita diperhadapkan pada situasi 'liberal' yang menghina. Namun apapun situasinya kita harus tetap teguh.. Kita harus memberi kesaksian tentang pengalaman kita bersama dengan YESUS.. dan sebut dengan jelas bahwa YESUS adalah TUHAN dan JURUSELAMAT kita!!!

Sudahkah iman kita teguh dan mengaku DIA adalah TUHAN dan JURUSELAMAT kita walaupun kita dikucilkan????

Jika kita ingin menjadi pemenang, kita harus rela membayar harga pengorbanan yang lebih besar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar